TERNAK ORGANIK NASA

STOCKIST NASA H.1339 WA: 0857-5692-2292

Teknis Budidaya Ikan Bandeng NASA


Ikan Bandeng merupakan jenis ikan yang memiliki kandungan protein hewani yang tinggi. Usaha intensifikasi budidaya perlu dilakukan karena rendahnya produktifitas bandeng dengan budidaya tradisional. Oleh karenanya PT Natural Nusantara (NASA) memberikan teknologi yang diperlukan ikan bandeng dengan tetap memperhatikan Prinsip K-3 (Kuantitas, Kualitas dan Kelestarian).

Bandeng termasuk golongan ikan herbivora, yaitu bangsa ikan yang mengkonsumsi tumbuhan, Mampu mencapai berat rata-rata 0,6 kg pada usia 5-6 bulan dengan pemeliharaan intensif.
A. BENIH
     Usaha penyediaan benih (nener) secara kontinyu dengan mutu yang baik dilakukan dengan system pembenihan yang intensif pada kolam-kolam khusus yaitu kolam pematangan induk, pemijahan, peneneran, dan kolam pembesaran. Dalam proses pembenihan ikan bandeng langkah-langkah yang perlu dilakukan :

1. Pemilihan induk unggulan, ciri-cirinya :
  • Bentuk normal (perbandingan berat dan panjang ideal)
  • Ukuran kepala relative kecil
  • Susunan sisik teratur, licin, mengkilat, dan tidak ada luka
  • Gerakan lincah dan normal
  • Umur antara 4 – 5 tahun
2. Merangsang proses pemijahan
     Kematangan gonad dapat dipercepat dengan menggunakan hormone LHRH (Letuizing Hormon Releasing Hormon)

3. Proses pemijahan
     Pemijahan merupakan proses pencampuran indukan jantan dan betina yang telah matang sel sperma dan sel telurnya agar terjadi pengeluaran (ejakulasi) kedua sel tersebut. Setelah berada di air, sel sperma akan membuahi sel telur karena sistem pembuahan ikan terjadi di luar tubuh. Proses pemijahan dilakukan dikolam pemijahan.

4. Penetasan
     Telur yang mengapung di kolam pemijahan akan menetas setelah 24 – 26 jam dari awal pemijahan. Telur yang sudah menetas akan berbentuk larva yang masih memiliki cadangan makanan dari kuning telur induknya sehingga tidak perlu diberi makan selama 2 hari.

5. Perawatan benih
     Setelah benih berumur  9 hari larva baru dipindahkan kekolam nener. Di kola mini larva diberi pakan alami berupa plankton. Penumbuhan plankton dilakukan dengan pemupukan dan pengapuran. Pemupukan yang tepat adalah dengan menggunakan pupuk TON (Tambak Organik Nusantara) yang mengandung berbagai unsur mineral penting untuk pertumbuhan plankton, diantaranya N,P,K,Mg, Ca, Mg, S, Cl dan lain-lain, juga dilengkapi dengan asam humat dan vulvat yang mempu memperbaiki tekstur dan meningkatkan kesuburan tanah dasar kolam dengan dosis 5 botol TON/ha atau 25 gr (2 sendok makan)/100 m2 pada tiap pemasukan air. Waktu peneneran 8 minggu. Pakan yang diberikan berupa tepung dengan kadar protein 30%. Untuk menambah nutrisi pakan pencampuiran pakan dengan VITERNA Plus dan POC NASA dengan dosis 2 – 5 /kg pakan sangat diperlukan, karena VITERNA Plus dan POC NASA mengandung unsur-unsur mineral penting yaitu N,P,K,Mg,Fe,Ca,S dan lain-lain, vitamin, protein dan lemak untuk meningkatkan pertumbuhan dan kesehatan nener.

B. PEMBESARAN
     Setelah dipelihara dikolam peneneran selama 8 minggu, bandeng dipindahkan ke kolam pembesaran. Adapun pelaksanaan teknis pembesaran bandeng meliputi beberapa langkah :

1. Persiapan lahan
    Pencangkulan dan pembalikan tanah. 
Bertujuan untuk membebaskan senyawa dan gas beracun sisa budidaya hasil dekomposisi bahan organik baik dari pakan maupun dari kotoran. Selain itu dengan menjadi gemburnya tanah, aerasi akan berjalan dengan baik sehingga kesuburan lahan akan meningkat.

     Pengapuran. 
Selama proses budidaya ikan memerlukan kondisi keasaman yang stabil yaitu pada pH 7 – 8. Untuk mengembalikan keasaman tanah pada kondisi tersebut, dilakukan pengapuran karena penimbunan dan pembusukan bahan organik selama budidaya sebelumnya menurunkan pH tanah. Pengapuran juga menyebabkan bakteri dan jamur pembawa penyakit mati karena sulit dapat hidup pada pH tersebut. Pengapuran dengan kapur tohor, dolomit atau zeolit dengan dosis 1 TON /ha atau 10 kg/100 m2.
 
   Pemupukan.
Pemupukan dimaksudkan untuk memberikan unsur hara yang diperlukan bagi pertumbuhan pakan alami, memperbaiki struktur tanah dan menghambat peresapan air pada tanah-tanah yang tidak kedap air (porous). Penggunaan pupuk TON untuk pemupukan tanah dasar kolam sangat tepat, karena pupuk TON  mengandung unsur-unsur mineral penting, dan asam-asam organik utama memberikan bahan-bahan yang diperlukan untuk peningkatan kesuburan lahan dan pertumbuhan plankton. Dosis penggunaan pupuk TON adalah 5 botol/ha atau 25 gr/100 m2.

     Pengelolaan air. 
Setelah dilakukan pemupukan dengan TON, air dimasukkan hingga setinggi 10 – 20 cm kemudian dibiarkan beberapa hari, untuk menumbuhkan bibit-bibit plankton. Air kemudian dimasukan lagi hingga setinggi 80 cm atau menyesuaikan dengan kedalaman kolam

2. Pemindahan nener
     Setelah plankton tumbuh (warna air hijau) dan kecerahan sedalam 30 – 40 cm, nener di kolam peneneran dipindahkan ke kolam pembesaran dengan hati-hati dengan adaptasi terhadap lingkungan yang baru.

3. Pemberian pakan
     Sesuai dengan sifat bandeng yang termasuk hewan herbivora, maka ikan ini suka memakan tumbuh-tumbuhan yang ada di kolam. Tumbuhan yang disukai bandeng adalah lumut, ganggang dan klekap. Untuk mempercepat pertumbuhan, perlu pakan buatan pabrik, dengan standar nutrisi yang dibutuhkan untuk tumbuh optimal dengan kadar protein minimal 25 – 28 %. Sebagai hewan herbivora, unsur tumbuhan dalam pakan memang sangat penting,. Oleh karena itu, sebaiknya bahan baku unsur protein harus didominasi dari sumber tumbuhan atau nabati dari tepung kedelai atau bungkil kacang tanah.
Sebagai acuan pemberian pakan adalah 
  • Jumlah pakan 5 – 7% dari berat badan. 
  • Waktu pemberian 3 – 5 kali sehari.
Penambahan VITERNA Plus dan POC NASA pada pakan buatan merupakan pilihan yang tepat untuk meningkatkan pertumbuhan dan ketahanan tubuh bandeng. VITERNA Plus dan POC NASA mengandung mineral-mineral penting, protein, lemak dan vitamin akan menambah kandungan nutrisi pakan. Dosis pencampuran VITERNA Plus dan POC NASA dengan pakan buatan adalah 2 – 5 cc/kg pakan dengan cara :
  • Timbang pakan terlebih dahulu sesuai dengan kebutuhan bandeng.
  • Basahi pakan terlebih dahulu agar dapat tercampur dengan Viterna Plus dan POC NASAdapat merata.
  • Campurkan Viterna Plus dan POC NASA sesuai dengan jumlah pakan yang diberikan dengan dosis 2 – 5 cc/ kg pakan.
Pemberian pakan dilakukan dengan cara menyebarkannya secara merata pada seluruh area kolam agar pemberian pakan merata.
 C. PENGENDALIAN HAMA & PENYAKIT PADA BANDENG
  1. Pembusukan sirip yang disebabkan oleh bakteri (sirip membusuk dari bagian tepi)
  2. Vibriosis sisebabkan oleh bakteri Vibriosis sp, gejalanya nafsu makan menurun, pembusukan sirip dan bagian perut membengkak oleh cairan.
  3. Penyakit oleh protozoa. Gejalanya nafsu makan hilang, mata buta, sisik terkelupas, insang rusak, banyak lender.
  4. Penyakit oleh cacing renik. Sering disebabkan oleh cacing Diploctanum yang menyerang bagian insang sehingga menjadi pucat dan berlendir

Penyakit dari bakteri, parasit dan jamur disebabkan lingkungan yang buruk, dan penurunan daya tahan tubuh ikan. Penurunan kualitas lingkungan disebabkan oleh tingginya timbunan bahan organik dan pencemaran lingkungan dari aliran sungai.. Bahan organik dan kotoran akan membusuk dan manghasilkan gas-gas yang berbahaya. Ketahanan tubuh ikan ditentukan konsumsi nutrisinya. Maka cara pengendalian penyakit harus menitikberatkan pada kedua faktor tersebut.

Untuk mengatasi penurunan kualitas lingkungan dapat dilakukan perlakuan TON dengan dosis 5 botol/ha atau 25 gr (2 sendok makan)/100 m2 yang mengandung unsur mineral dan asam-asam organik penting yang mampu menetralkan berbagai gas berbahaya hasil pembusukan kotoran dalam kolam dan unsur mineral akan menyuburkan plankton sebagai pakan alami. Untuk mencukupi kebutuhan nutrisi dalam jumlah yang ideal, perlu diberikan pakan dengan standar protein yang sesuai serta dengan penambahan/pencampuran VITERNA Plus dan POC NASA pada pakan buatan.VITERNA Plus dan POC NASA dengan kandungan mineral-mineral penting, vitamin, asam organic, protein dan lemak akan menambah dan melengkapi nutrisi pakan, sehingga ketahanan tubuh untuk hidup dan berkembang selalu tercukupi.

Di bawah ini kesaksian produk NASA pada ikan bandeng, lokasi Pati, Jawa Tengah


Semoga bermanfaat untuk meningkatkan produktifitas perikanan di Indonesia....
Untuk pemesanan PRODUK NASA silahkan hubungi:
Distributor Resmi NASA Pin BB: 52DD23E6
Telp/Sms/WA : 0857-5692-2292

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Teknis Budidaya Ikan Bandeng NASA"

Post a Comment