TERNAK ORGANIK NASA

STOCKIST NASA H.1339 WA: 0857-5692-2292

Cara Cepat Penggemukan Sapi Potong

I. PENDAHULUAN
     Peternakan sapi potong di Indonesia sebagian besar masih berskala kecil sehingga perlu diusahakan secara komersial dan intensif. Hal ini diperlukan karena adanya pertambahan penduduk yang terus meningkat setiap tahunnya sekitar 1,24% dan semakin meningkatnya daya beli masyarakat.
Kebutuhan daging sapi selama ini belum mencukupi permintaan pasar, sehingga masih mengandalkan impor daging sapi. PT. Natural Nusantara (NASA) dengan prinsip K-3 (Kuantitas, Kualitas dan Kesehatan) berupaya membantu budidaya sapi potong dengan sasaran peningkatan kualitas dan kuantitas daging sapi dengan tetap menjaga kesehatan dan keramahan lingkungan sekitar kandang.


II. PENGGEMUKAN
     Penggemukan Sapi adalah pemeliharaan sapi dewasa dalam keadaan kurus ditingkatkan berat badannya melalui pembesaran daging dalam waktu relatif singkat (2 - 4 bulan)

III. JENIS-JENIS SAPI POTONG

A. SAPI BALI
==> Cirinya sebagian besar tubuh berwarna merah dengan warna putih pada kaki dari lutut ke bawah dan pada pantat, punggungnya bergaris warna hitam (garis belut). Keunggulan sapi ini dapat beradaptasi dengan baik pada lingkungan yang baru. Sapi Bali termasuk sapi lokal yang hampir terdapat di sebagian wilayah Indonesia.

B. Sapi Ongole
==> Cirinya sebagian besar tubuhnya berwarna putih dengan warna hitam di beberapa bagian tubuh, bergelambir dan berpunuk serta adaptasinya baik. Jenis ini telah disilangkan dengan Sapi Madura, keturunannya disebut Peranakan Ongole (PO) cirinya sama dengan sapi Ongole tetapi kemampuan produksinya lebih rendah.

C. Sapi Brahman
==> Memiliki ciri berwarna coklat hingga coklat tua, dengan warna putih pada bagian kepala. Daya pertumbuhannya cepat sehingga menjadi primadona atau unggulan sapi potong di Indonesia.

D. Sapi Limousin
==> Tubuh berwarna hitam bervariasi dengan warna merah bata dan putih, terdapat warna putih pada bagian moncongnya, tubuh berukuran besar dan mempunyai tingkat produksi daging dan pertumbuhan yang lebih baik dari jenis sapi yang lain dan cukup adaptif di daerah tropis.

E. Sapi Simmental
==> Sapi simmental merupakan tipe sapi perah dan pedaging, warna bulu coklat kemerahan (merah bata), di bagian muka dan lutut kebawah serta ujung ekor berwarna putih, sapi jantan dewasanya mampu mencapai berat badan 1150 kg sedangkan betina dewasanya 800 kg. Sapi jenis Simmental kurang bagus tinggal di daerah panas karena dapat mengurangi nafsu makannya.

IV. Pemilihan Bibit Sapi
==> Bibit bakalan sapi yang baik untuk penggemukan adalah sbb:
  1. Telah berumur minimal 1,5 tahun. Lebih baik lagi bila telah berumur 2 tahun, berat badan sekitar 260 - 300 kg.
  2. Matanya tampak cerah dan bersih.
  3. Tidak terdapat tanda-tanda terganggu pernapasannya serta dari hidung tidak keluar lendir.
  4. Kukunya tidak terasa panas bila diraba.
  5. Tidak terlihat adanya tanda-tanda mencret pada bagian ekor dan dubur.
  6. Tidak terlihat adanya penyakit parasit pada kulit dan bulunya.
  7. Tidak ada tanda-tanda kerusakan kulit dan kerontokan bulu.
  8. Untuk penggemukan, sebaiknya memilih sapi jantan.
Cara menghitung perkiraan bobot badan sapi dengan menggunakan pita ukur (angka berwarna hitam/cm) :
               Rumus Schoorl W= (L+22)² : 100
Keterangan: 
                W : Bobot Badan/kg
                 L : Lingkar Dada/cm

V. Perkandangan
     Pembuatan kandang untuk tujuan pengggemukan (keremen) biasanya berbentuk tunggal apabila kapasitas ternak sapi yang dipelihara hanya sedikit. Namun apabila kegiatan penggemukan sapi ditujukan untuk komersial, ukuran kandang harus lebih luas dan lebih besar sehingga dapat menampung jumlah sapi yang lebih banyak.
     
     Ukuran kandang yang dibuat untuk seekor sapi jantan dewasa adalah 1,5 × 2 m dan 2,5 × 2 m, sedangkan untuk sapi betina dewasa adalah 1,8 × 2 m dan untuk anak sapi cukup 1,5 × 1 m per ekor, dengan tinggi atas 2 - 2,5 m dari tanah. 
Temperatur di sekitar kandang 25 - 40°C (rata-rata 33°C) dan kelembaban 75%. Lokasi pemeliharaan dapat dilakukan pada dataran rendah (100 - 500m) hingga dataran tinggi (> 500 m).

     Lantai kandang dibuat padat, lebih tinggi dari pada tanah sekelilingnya dan agak miring ke arah selokan di luar kandang. Maksudnya adalah agar air yang tampak, termasuk kencing sapi mudah mengalir ke luar kandang dan lantai kandang tetap kering.

     Bahan kontruksi kandang adalah kayu gelondongan atau papan dari kayu yang kuat. Kandang sapi tidak boleh tertutup rapat, tetapi agak terbuka agar sirkulasi udara di dalamnya lancar. Lantai kandang harus diusahakan tetap bersih guna mencegah timbulnya berbagai penyakit.

     Tempat pakan dan minum sebaiknya dibuat di luar kandang, tetapi masih di bawah atap. Tempat pakan dan minum dibuat agak lebih tinggi agar pakan yang diberikan tidak diinjak-injak atau tercampur kotoran.


VI. Pakan
     Pakan utama yang umum diberikan berupa hijaun segar, seperti rumput gajah, rumput raja, legum (daun lamtoro, daun turi). Khusus lagume dan aneka hijauan sebelum diberi pada ternak sebaiknya dilayukan terlebih dahulu 2 - 3 jam dibawah matahari untuk menghilangkan racun dan getah yang ada dalam hijauan tersebut.

     Selain pakan hijauan, dapat juga ditambah dengan pakan padat atau konsentrat. Jenis yang dapat digunakan adalah bekatul, ampas tahu, ketela pohon (dicacah dahulu) dengan komposisi 40% bekatul 40% ampas tau dan 20% ketela pohon. 

     Waktu pemberian pakan diatur dua kali sehari yaitu pagi dan sore dalam bentuk hijauan dan konsentrat. Jumlah pemberian hijauaj ± 10% dari bobot badan sapi, lebih baik dipotong-potong (2 - 5 cm) agar lebih mudah dicerna. Jumlah pemberian konsentrat 1 - 2% dari bobot badan sapi, sebaiknya konsentrat diberikan ± 2 jam sebelum pemberian pakan hijauan. Tujuannya adalah agar proses pencernaan berjalan secara optimal dan untuk merangsang aktivitas mikroorganisme dalam rumen, terutama bakteri selulolitik yang akan meningkatkan kecernaan bahan kering dan bahan organik pakan ternak.

     Selain pemberian rumput dan konsentrat, masih dibutuhkan pakan pelengkap yang mengandung gizi ternak lengkap yang belum terdapat pada hijauan dan konsentrat untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan produksi ternak, maka PT. Natural Nusantara (PT. NASA) mengeluarkan pakan suplemen khusus untuk ternak yaitu VITERNA Plus, POC NASA dan TANGGUH PROBIOTIK. Produk ini menggunakan teknologi vitamin, mineral dan probiotik yang diciptakan dengan pendekatan fisiologis tubuh sapi dengan meneliti berbagai nutrisi yang dibutuhkan sapi.

     VITERNA Plus dan POC NASA mengandung berbagai nutrisi yang dibutuhkan ternak sapi, yaitu 
  • Vitamin lengkap yang berfungsi untuk berlangsungnya proses fisiologis tubuh yang normal dan meningkatkan kesehatan tubuh sapi dari serangan berbagai macam penyakit.
  • Mineral-mineral lengkap sebagai penyusun tulang, darah dan berperan dalam sintesis enzim untuk memperlancar proses metabolisme dalam tubuh.
Cara penggunaan VITERNA Plus dan POC NASA adalah dengan dicampurkan pada komboran pakan konsentrat atau air minum sapi, dengan dosis VITERNA Plus dan POC NASA masing-masing setengah tutup botol per ekor setiap hari 2 kali pada pemberian pakan pagi dan sore.

     TANGGUH PROBIOTIK sebagai sumber mikroba untuk membantu proses penguraian pakan dalam pembuatan pakan fermentasi dan proses pencernaan dalam tubuh sapi sehingga pertumbuhan dan produksi sapi dapat lebih optimal. Dosisnya : 1 tutup botol TANGGUH PROBIOTIK Per ekor per hari dicampur pada pakan konsentrat atau air minumnya.

     Untuk pembuatan pakan fermentasi sapi, dosisnya 4 tutup botol TANGGUH PROBIOTIK + 2 tutup botol VITERNA Plus per 100 kg pakan fermentasi, seperti jerami, rumput-rumputan dan hijauan lainnya.

Keunggulan Produk PT. NASA untuk Penggemukan Sapi Potong:
  • Berasal dari bahan organik/alami, bukan dari bahan-bahan kimia atau sintetik.
  • Merupakan pakan tambahan yang berperan sebagai sumber mineral dan vitamin serta beberapa protein.
  • Mampu menggantikan pemberian vitamin dan mineral kimia atau sintetik.
  • Meningkatkan nafsu makan dan kesehatan sapi.
  • Mempercepat adaptasi sapi terhadap pakan pada saat pertama kali masuk kandang.
  • Mengurangi kestresan pada sapi, baik pada saat pertama kali masuk kandang, setelah sapi di vaksinasi atau saat sapi dalam proses pengobatan.
  • Mempercepat pertumbuhan sapi.
  • Mengurangi bau kotoran.
  • Meningkatkan kualitas daging sapi dengan warna lebih merah, padat dan rendah lemak.

VII. Pengendalian Penyakit Sapi Potong
     Beberapa penyakit yang dapat menyerang sapi adalah :
  1. Penyakit parasit (kudis, kutu, cacingan)
  2. Penyakit Bakterial (Antarks, Cacar Mulut, Busuk Kuku)
  3. Penyakit Virus 
  4. Penyakit lain (keracunan sianida, Kembung Perut, Keguguran)
Hal penting dalam pengendalian penyakit adalah meningkatkan kesehatan sapi dan kebersihan kandang dan lingkungan sekitarnya serta monitoring atau pengamatan yang kontinyu pada sapi sehingga apabila terjadi gejala penyakit, segera dapat diketahui jenis penyakit tersebut dan cara pencegahan serta pengobatannya.
Dengan penggunaan Produk Nasa mampu meningkatkan daya tahan tubuh sapi sehingga tidak mudah terserang penyakit.




Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Cara Cepat Penggemukan Sapi Potong "

Post a Comment